Doa Adalah Kunci

Doa Adalah Kunci

Oleh : Donald Latumahina – Penilik Jemaat Impact

Doa adalah kunci. Ya tentu saja banyak di antara kita yang setuju dengan kalimat ini. Tapi kunci untuk apa? Bagi banyak orang, doa adalah kunci agar keinginan mereka terkabul. Mereka ingin ini dan itu lalu berdoa agar Tuhan mengabulkannya. Tapi apa kata Alkitab tentang itu?

“Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab  yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”

(Yakobus 4:3). Ternyata kita bisa saja salah berdoa, jika kita meminta sesuatu untuk kesenangan kita sendiri.

Lalu yang benar seperti apa? Mari kita lihat.

Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.  (Matius 6:9-10)

Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya  (1 Yohanes 5:14).

Ternyata tujuan doa adalah agar kehendak Tuhan terjadi di bumi seperti di sorga. Doa adalah kunci agar kehendak Tuhan terjadi di bumi ini. Lewat doa, kita menjadi agen-agen untuk memanifestasikan kehendak Tuhan.

Daniel adalah salah satu contoh yang baik. “Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim, pada tahunpertama kerajaann yaitu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun. Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu” (Daniel 9:1-3)

Daniel membaca tentang kehendak Tuhan dalam kitab Yeremia, yaitu bahwa Yerusalem akan dipulihkan setelah tujuh puluh tahun. Lalu apa yang dia lakukan? Apakah Daniel diam saja? Tentu tidak. Dia mendoakannya agar hal itu terjadi. Daniel menjadi agen agar kehendak Tuhan terjadi atas Yerusalem. Bukankah kita adalah agen perubahan sama seperti Daniel ?

Mari kita melayani Tuhan lewat doa agar kehendak-Nya terjadi atas kota dan bangsa kita, serta bangsa-bangsa di seluruh dunia.(*)

Leave a Comment