SIKAP HORMAT

SIKAP HORMAT

Oleh: Pdm. Anton Darmawan

3 level sikap hormat

  • Menerima Dan Menghormati Semua otoritas Diatas Kita dan org2 disekeliling kita

Sikap hormat itu selalu menarik seluruh anugerah kehidupan.

Anak tdk hormati ortu : tdk bahagia dan umur pendek

Efesus 6:2-3

Suami tdk hormati istri : kehilangan kasih karunia dan doa terhalang

1 Pet 3:7

Herodes tdk hormati Tuhan, ditampar malaikat Tuhan.

Kisah Para Rasul 12:21-23

Yesus adalah tokoh utama, tapi Dia mengingat dan menghormati generasi diatasnya. Terbukti Perjanjian Baru dibuka dengan penuh rasa hormat Yesus terhadap generasi diatasnya.

Bagaimana dengan kita? Yang sehebat Yesus saja, tetap menghormati generasi diatasnya. Apakah kita lebih hebat dr Yesus?

Kadang-kadang kita berkata, generasi diatas / pemimpin kita memiliki banyak kelemahan.

Yesus memiliki 1000 alasan untuk tidak menghormati generasi diatasnya.

Lihat orang-orang yang tetap dihormati Yesus :

• Adam : Pembawa malapetaka seluruh dunia

• Abraham : suami yang tidak berani mengakui istrinya (meminta istrinya mengaku sebagai adiknya agar dia diperlakukan baik oleh orang Mesir) dan rela jual istrinya kepada Firaun dan digantikan kambing domba, lembu sapi, unta dan para budak.

• Yakub : tidak memiliki integritas (seseorang yang tega membohongi ayahnya hanya utk mendapat berkat, bahkan dia menghalalkan segala cara untuk mencuri warisan kakaknya)

• Daud : Pemimpin yang jahat (selingkuh dengan istri bawahannya bahkan membunuh suaminya dengan tangan orang lain), gambaran ayah yang sangat buruk (salah 1 anaknya mati krn dosanya, anaknya yg lain “Salomo” beristri 1000, anaknya “Absalom” ingin membunuhnya, Amnon memperkosa saudara tirinya Tamar)

Tetapi Yesus tetap menerima dan menghormati mereka semua.

  • Belajar Dari otoritas Diatas Kita bahkan org2 disekeliling kita

Proses pembelajaran melalui 2 cara : hati dan pikiran.

Jika kita tidak respek terhadap seseorang, kita akan belajar melalui pikiran bukan hati.

Pikiran hanya menghisap pengetahuannya (melalui perkataan dan tindakan menghasilkan pengetahuan di pikiran kita).

Hati menghisap semuanya, impartasi roh, pengurapan karunia rohani dan warisan prinsip-prinsip hidupnya.

Krn itu FT ajarkan prinsip 4 tanah hati bukan tanah pikiran yang kita bisa melalui rasa hormat.

Ams 4:23,

Segalanya dimulai dr hati.

Hati itu adalah akarnya/sarinya/konsentratnya.

Mendapatkan hati = mendapatkan semuanya.

Karena itu saat kita dijamah Tuhan, yang diubah hati kita dulu. Jika hati kita sudah berdamai dengan Tuhan, maka kita bisa menerima segalanya dari Dia.

Terbukti : orang yang hatinya blm menerima Yesus, mereka HANYA bisa belajar pengetahuan kekristenan tapi kesulitan belajar hal-hal yang lain.

Jadi jika ingin belajar, dimulai dari hati, bukan pikiran.

Syarat mutlak agar hati kita bisa belajar dari seseorang adalah respek atau hormat. Kita akan mudah belajar dari seseorang yang kita hormati.

Mat 13:57-58 (Yesus ditolak di Nazaret)

Tidak menghormati Yesus = tidak menerima segala sesuatu yg dimiliki Yesus.

Hubungan = jembatan penghubung antara kita dengan orang lain.

Rasa Hormat = Alat Pengangkutnya.

Hubungan makin dekat = jembatan makin lebar, makin mudah memindahkan barang-barang yang besar. Hubungan makin jauh = jembatan makin sempit, makin sulit memindahkan barang-barang yang besar.

Rasa Hormat = alat pengangkutnya.

Hubungan jauh – hormat tidak ada = tidak ada yg bisa dipindahkan

Hubungan jauh – hormat ada = bisa memindahkan – waktu relatif lama

Hubungan dekat – hormat tidak ada = ada yang terpindahkan tapi sifatnya untung2an

Hubungan dekat – hormat kuat = mudah memindahkan segala sesuatu

Jadi dari kesalahan generasi diatas kita, kita belajar apa?

Kadang-kadang kita jengkel, melihat cara marah pemimpin kita.

Jangan fokus dengan HOW-nya (cara marah), tapi fokuslah dengan WHY (kenapa dia marah). Cara marah itu berbeda-beda.

Kita tidak bisa mengharuskan orang marah dengan cara kita, kenapa? Karena latar belakang dan didikan seseorang berbeda-beda.

Kita tidak hanya bisa belajar dari keberhasilan – dari kegagalanpun kita juga bisa belajar.

  • Memperbaiki kesalahan otoritas diatas kita / kesalahan orang-orang sekeliling kita jika kita ditempatkan disana.

Apakah Yesus memperbaiki semua kesalahan generasi seblmnya? Ya.

Prinsip Kerajaan Allah : kehadirannya selalu merestorasi – memulihkan – memperbaiki apa yg ada.

Prinsip Kerajaan Gelap : kehadirannya selalu menghancurkan – merusak – membinasakan apa yang ada.

Karena itu Yesus datang = memulihkan segala sesuatu.

Maz 68:6,

Saat kita kecewa, kita akan tinggal di tanah gundul… miskin anugerah – sedikit kasih karunia.

Kesalahan2 Generasi Diatas (Pemimpin) Kita –

Adalah Waktu Yang Tuhan Berikan Untuk Mempromosikan Kita

Adalah Kesempatan Yg Tuhan Berikan Agar Kita Bisa Berkarya

Respon Saul salah… respon Daud benar… dipromosikan

Respon Imam Eli salah… respon Samuel benar… dipromosikan.

Jadi ijinkan generasi diatas kita melakukan kesalahan, berdamailah dengan hal itu, bukan cuek atau tidak peduli.

Yesus mengijinkan semua generasi diatasnya melakukan kesalahan,dan Dia dtg utk memperbaiki semuanya..

Bagaimana dengan kita? Jadilah seperti Yesus bagi masa kini.

Memulihkan apa yang ada – memperbaiki apa yang kita bisa melalui rasa hormat.

Leave a Comment