Mengoptimalkan Waktu dan Kesempatan

Mengoptimalkan Waktu dan Kesempatan

Speaker by: Agnes Getty

 

Waktu itu ada ketika ada yang gerak. Kehadiran gerak di dalam ruang itu menghadirkan waktu.
Waktu = Periode yang diukur atau terukur dari suatu tindakan, proses atau kondisi yang ada & berlanjut; durasi.
Tidak ada ukuran pasti tentang waktu yang cukup akurat. Tapi, manusia menyangka memahami waktu.

Amsal 27:1
Waktu itu rumit & tergantung perasaan.
Waktu terasa cepat atau lama tergantung perasaan yang dirasakan waktu itu.

Yang menjalani bisa merasa waktunya berbeda.
Waktu kita senang, waktu terasa cepat.
Waktu kita sedih, waktu terasa lama.
Waktu belajar hal baru, waktu terasa lama.

Ikut Tuhan belajar hal baru itu terasa lama & menyenangkan.

Proverbs 27:1 Don’t brashly announce what you’re going to do tomorrow; you don’t know the first thing about tomorrow.

Tidak selalu semua yang kurencanakan itu berhasil.

Chances:
A posibility of something happening.
Matthew 19:26 Jesus looked hard at them and said, “No chance at all if you think you can pull it off yourself. Every chance in the world if you trust God to do it.”

The occurrence and development of events in the absence of any obvious design.

Bukan kita yang desain, Tuhan yang rancangkan.

Ketika ikut Tuhan, Tuhan yang tahu waktu.
Di waktu yang sangat sempit mengubah air jadi anggur.
Petrus ambil kesempatan untuk mau percaya & minta berjalan di atas air.

Waktu & kesempatan adalah 2 hal berbeda.

Menjalani waktu, tapi tidak memanfaatkan kesempatan.

Kenapa kita sering melewatkan kesempatan?
1. Merasa sibuk
“Pokoknya aku ga bisa, pendapatku ga mau.”
2. Ragu-ragu
Kita dibatasi jarak & waktu.
Kita penuh dgn pikiran, merasa ga bisa, ga mungkin. Memikirkan keterbatasan, memikirkan apa yg kita bisa. Akhirnya ga mengambil kesempatan.
3. Salah prioritas
1 + 2 = 3
Yang diprioritaskan apa yg bisa dipikirkan, makanya ga ambil kesempatan. Karena menghitung kekuatan sendiri, jadi salah prioritas.
Anak Tuhan ga hitung prioritas dgn kekuatan sendiri.

Cara menemukan kesempatan:

Yakobus 4:13 (TB) Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta
mendapat untung”

Yakobus 4:14 (TB) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Yakobus 4:15 (TB) Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”

Yakobus 4:17 (TB) Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

1. Jangan sombong (ayat 13)
2. Miliki sikap rendah hati (ayat 15)
3. Mengambil sikap sbg orang percaya (ayat 17)

Tidak semua rancangan kita benar. Kalau Tuhan tidak menghendaki, kita tidak bisa melakukannya. Cuma merencanakan 1 hari & yakin rencana itu jadi, ternyata itu salah. Kita org yg percaya sama Tuhan. Berbuat yg benar itu menuhankan Tuhan, bukan diri sendiri.

Tuhan kasih kesempatan yang jauh lebih berharga daripada cuma uang.

Take a chance!
All live is a chance.
The man who go farthest is
generally the one who is
willing to and dare
(and put their trust in Jesus)
– Dale Carnegie

Hari ini kalau tidak bergerak, berarti sedang menyia-nyiakan waktu. Lagi meniadakan 1 hari.

Leave a Comment