Kebangkitan Lazarus

Kebangkitan Lazarus

Yohanes 11:39-44

4 moment kebangkitan lazarus – Orang” Dibalik kebangkitan Lazarus

  • Mengangkat Batu (Yoh 11:39a) → Yang mengangkat batu itu “Mereka
  • Memanggil Lazarus (Yoh 11:43) → Yesus Kerjakan Sendiri
  • Meresponi Panggilan (Yoh 11:44a) → Lazarus Sendiri
  • Membuka Kain (Yoh 11:44b)

Yesus hanya melakukan 1 momen, yaitu membangunkan Lazarus yang lama “tertidur”.

Dia adalah pribadi yang tidak suka menonjolkan diri- Nya. Dari 4 momen yang sebetulnya bisa Tuhan lakukan sendiri, tp Dia memilih utk tidak.

Lazarus berjuang keras utk keluar dr “gua kematian”nya. Dengan kondisi tubuh yang masih terbungkus kain dan kain peluh, ia bahkan harus berjalan dengan melompat” sampai keluar dari kuburnya.

Di dalam setiap permasalahan kita, Tuhan meminta kita untuk selalu punya mental pejuang yang tidak mudah menyerah, sampai kita menemukan jalan keluar yang sudah disediakan-Nya bagi kita.

Tidak ada satupun Firman Tuhan yang tidak relate dengan kehidupan kita.

Tetap perlu ada usaha dari kita sendiri untuk bangkit & terus berjalan hingga kita menang dari permasalahan kita.

Tuhan tidak pernah mengajarkan anak-anaknya untuk menjadi manja.

Mereka adalah orang” yang ikut bersama” dengan maria dan marta, dan mereka inilah yang melakukan bagian terbanyak, yaitu mengangkat batu & melepaskan kain.

Mereka ini tidak disebutkan namanya, meskipun punya peran besar. Cermonan sikap rendah hati dari Yesus, tidak perlu menonjolkan diri. Sebutlah mereka sebagai “teman komunitas” -nya marta, maria & lazarus.

Lazarus itu bangkit karena peran banyak orang. Setiap orang yang dimenangkan itu dimenangkan oleh peran banyak orang, bukan karena 1 orang saja.

Komunitas itu punya kepercayaan lebih dari Tuhan.

Celakalah gereja / komunitas jika muncul orang yang berani mengklaim gereja / komunitas berjalan itu karena dia.

Kebangkitan Lazarus adalah peranan dari banyak orang, bukan karena 1 orang.

Memenangkan jiwa adalah perintah Tuhan atau suatu keharusan, tapi bukanlah untuk suatu kebanggaan atau banyak-banyakan jiwa.

Leave a Comment