Rooted and Rounded in Christ

Rooted and Rounded in Christ

Tuhan itu merancang kita begitu detail, sehingga mencari dan menghidupi panggilan hidup kita adalah perjalanan hidup kita yang paling maksimal.

Efesus 2:10

Karena kota ini buatan Alah (workmanship/handiwork: buatan tanganNya secara khusus)

Matius 5:16

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik memuliakan Bapamu yang di sorga.

-> Ia mau supaya terang kita bercahaya keluar.

Yeremia 29:11

Dirancang sedemikian rupa supaya apapun yang kita alami saat ini, itu doesn’t matter (bukan berarti gak penting, tapi percaya bahwa terangNya dan rancanganNya itu penuh harapan)

Kita harus membaca dan merungkan firman Tuhan!

Dalam firman Tuhan, Ia seringkali bilang proses kita itu seperti pohon (Yer 17:8, Maz 1:3, Mat 13:31-32).

Saat kita bertumbuh keatas, yang jadi penekanan penting adalah AKRNYA.. kita sedang mencekeram kemana? Seberapa dalam akarmu dalam KRISTUS? (Efesus 3:16-19, Kolose 2:6-7)

Pohon Cedar dari Lebanon, akarnya mencekeram dasar dg kuat. Beberapa penelitian mengatakan, jarak horizontal akar yang bisa menjalar dan vertik kebawah, itu sama dengan besarnya keatas.

BERAKAR = dalam bhs yunani, artinya menakar (sifatnya aktif)

BERDASAR = dalam bhs yunani, artinya meletakkan dasar (sifatnya aktif)

Sumber dosa kita selalu berasal dari 3 hal :

(1 Yohanes 2:15-17)

  1. Keinginan daging (kenikmatan tubuh)
  2. Keinginan mata (keinginan materi)
  3. Keangkuhan hidup (pengakuan dan penghargaan)

Kita harus belajar untuk mengakarkan hidup kita pada sesuatu yang tidak kekal (misal: uang).

Belajar untuk mengakarkan hidup pada IMAN :

(Matius 7:24-27)

  1. Rajin mendengar dan merenungkan firman Tuhan
  2. Rajin merencanakan dan melakukan firman Tuhan
  3. Rajin membagikan pengalaman bersama Tuhan

2 Korintus 4:16-18

Boleh tubuh kita merosot, tapi hidup kita bisa diperbaharui hari ke hari.

Tantangan orang tidak mau mengakar:

  1. Kesibukan
  2. Distraksi teknologi
  3. Keinginan hasil instan
  4. Spiritualitas apatis / puas
  5. Kesuksesan kenyamanan dunia
  6. Iman yang tidak kuat / ragu
  7. Tekanan orang lain / budaya
  8. kelelahan fisik, emosional, atau spiritual

What to do?

  1. Set jadwal saat teduh
  2. Manfaatkan teknologi
  3. Lakukan bersama komunitas
  4. Proyek ketaatan

Leave a Comment