Mekanisme Mendengar

Mekanisme Mendengar

Speaker by: Agnes Getty

Lukas 8 : 18

Telinga tidak pernah berhenti mendengar 24/7. Tapi pendengaran kita terbatas.

Kita perlu memilih apa yang perlu didengar.

Mendengar itu sekaligus berpikir.

* Telinga memiliki ilusinya sendiri

* Mendengar sepaket dengan berpikir

* Pemikiran kita punya latar belakangnya sendiri (masa lalu, trauma, referensi pengalaman)

* Kita cenderung percaya dengan pemikiran kita

* Dunning Krufer Effect: Sok tau dan merasa tau semuanya, semakin belajar lagi semakin kita merasa tidak tau apa-apa

* Sesat pikir: Kita mendengar tapi tidak mengerti (Matius 13 : 13). Kita sering mendengar tapi sering tidak mengerti (1 Korintus 3 : 19). Ketika kita tidak dengan Tuhan itu titik dimana kita tidak tahu apa-apa.

Mendengar + Berpikir = Didengar

* Tidak terasa tapi pasti terjadi

* “We believe so we speak” – 2 Korintus 4 : 13)

* Salah berpikir = orang salah mendengar

Memahami

Setelah lihat kita jadi paham (Keluaran). Pemahaman itu penting (Proverbs 2 : 6). Hikmat itu adalah prinsip paling penting. Pemahaman itu hanya bisa didapat bersama Tuhan.

Memahami + Mendengar(kan)

(1 Samuel 3 : 3 – 10) Mendengarkan artinya memusatkan perhatian untuk mendengar.

Kita selalu mendengar sepaket dengar berpikir. Ketika kita mendengar dan berpikir kita akan didengar. Memiliki pemahaman baru sehingga mau memperdengarkan kebaikan Tuhan.

Memahami + Mendengar(kan) = Memper-dengar-kan (Intensional untuk memperdengarkan)

(Markus 5 : 42)

Kagum = Senang sekali

(Roma 4 : 15)

Kenapa kita sering sungkan memperdengarkan kebaikan Tuhan?

* Takut dibenci

* Dihujat

* dll

Tapi ada Tuhan yang beri kekuatan. Melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan. Berjalan bersama (Walk in His Kingdom).

Mekanisme mendengar: Mendengar + Berpikir = Memahami

Memahami + Mendengarkan = Memperdengarkan

(Roma 10 : 14c)

Tidak ada ruginya memperdengarkan Tuhan.

Leave a Comment