Iri Hati vs Murah Hati
Speaker by: Budi Utomo
Matius 20:1-16
Ayat 1-7
- Ada 2 keadaan:
- Pekerja yang qualified
- Pekerja yang sepantasnya nanti akan diberi (diupah)
- Kata “menganggur” di bahasa aslinya “argos”, artinya :
- Malas
- Tidak berguna
- Tanpa tujuan
- Tidak melakukan apa-apa
- Lambat
Sesungguhnya, ini menggambarkan “kita”. Tuan kita adalah Yesus. Tuan kita masih mencari, memakai, dan memberi kita upah.. Harusnya kita tidak dapat apa-apa dan dibiarkan.
Bagaimana dengan kita? Kalau kita sadar arti dari penebusan maka bisa membuat kita tersadar bahwa kita bukan siapa-siapa.
Pertanyaan selanjutnya, apa yang kita lakukan untuk berjalan dalam KerajaanNya?
Mencari atau mengabaikan jiwa?
Menerima atau menghakimi jiwa?
Memberi kesempatan atau membuang?
Ayat 8
- Ujian respon
- Masalah tidak pernah salah, tapi respon kita terhadap masalah itu yang membuat kita benar atau salah
- Belajar untuk meresponi masalah dengan benar
5 Golongan Pekerja
- Pagi pagi benar
- Pukul 09.00
- Pukul 12.00
- Pukul 15.00
- Pukul 17.00
Ayat 9-11
- Iri hati. Definisinya:
Dosa kecemburuan atas berkat-berkat dan pencapaian orang lain. Terutama kenikmatan rohani dan kemajuan Kerajaan Kristus yang diberikan secara cuma-cuma dan penuh kasih karunia kepada umat Allah.
- Ciri-ciri orang iri hati:
- Suka membandingkan
- Enggan mengakui kesuksesan orang lain
- Suka mencari kelemahan orang lain
- Merasa kurang dari orang lain
- Sering mengeluh dan merasa tidak puas
Ayat 15
- Murah hati. Definisinya:
- Respon atas anugerah keselamatan dari Tuhan
- Murah hati tak berdiam diri saat melihat orang yang membutuhkan
- Murah hati berarti mau terlibat dalam penderitaan orang lain karena tak kuasa meninggalkannya
- Kesediaan untuk menerima dan memaafkan
- Kasih yang ditunjukkan dalam perbuatan
Ayat 16
- Akibat dari iri hati: bisa membalikkan keadaan baik menjadi buruk